Rabu, 24 Agustus 2011

KNPI Pelopori Lomba Perencanaan Tata Kota

Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ahmad Doli Kurnia mengatakan untuk menjadi seorang pemimpin formal di daerahnya, seseorang harus mempunyai pemahaman atau visi tentang pembangunan kota itu.

"Ketika seseorang ingin menjadi Gubernur, Walikota, atau Bupati, dia harus berbuat apa terhadap daerah yang dia pimpin itu," ujar Doli dalam Malam Anugerah Pemenang Lomba Perencanaan Pembangunan dan Penataan Kota di Gedung JCC, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2011 malam.

Menurut Doli, intelektual publik yang memiliki keahlian di bidang perkotaan sangat diperlukan karena telah terbukti berperan dalam menjaga perkembangan kota. "Contohnya adalah Kota Semarang dengan keberadaan Profesor Eko Budihardjo dari Undip, dan Kota Surabaya dengan keberadaan Profesor Johan Silas," ujarnya.

Namun sayangnya, para ahli perkotaan yang mengambil peran sebagai intelektual publik itu masih minim dan bertolak belakang dengan kebutuhan. "Kita melihat bahwa selama ini proses pemilihan pimpinan di Indonesia hanya melihat dari segi politik sehingga kalau ingin menjadi pemimpin cukup dengan mengangkat pencitraannya saja dan dengan banyak logistik dan uang itu sudah merasa cukup untuk menjadi Gubernur, Walikota, dan Bupati," katanya.

Kehadiran para intelektual publik yang peduli dan punya perhatian pada masalah perkotaan saat ini semakin urgen karena sistem pemilu kepala daerah dan sistem kepartaian yang mengandung banyak kelemahan.

"Bahwa pembangunan dan penataan kota selama ini yang dirasakan itu masih perlu ada peningkatan. Kita tahu persis Jakarta banyak sekali masalah banjir, macet, dan segala macam tetapi kita tidak pernah membuat sesuatu yang melibatkan masyarakat," ujarnya.

Karena itu, KNPI mempelopori lomba perencanaan pembangunan dan penataan kota. Untuk tahun 2011 ini, Juara 1 dipegang oleh Hanifah dan Rino Sinurat dari Bogor melalui karyanya "Penataan Pusat Kota Kecamatan Cigombong: The Last Frontier of Jabodetabek - Punjur."

Juara 2: Healthy Settlement for a Better Quality of Life (RW II, III dan XII Kelurajan Bandaharjo Semarang) oleh Marina Ayu Wulandari dan Ruhaida dari Semarang. Juara 3: Bio-Humanis and Cultural Development Kawasan Sentral Budaya Surakarta (Benteng Vastenderg-Kraton Kasunanan Surakarta-Pasar Gede) oleh Reni Carica Ratriyani dan Indra Maulana dari Surakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar