Kamis, 25 Agustus 2011

WikiLeaks: Menteri-menteri RI Calon Sekutu AS

Kabinet Indonesia Bersatu II Presiden SBY disinyalir memuat nama-nama menteri yang potensial menjadi sekutu Amerika Serikat. Menteri-menteri ini diharapkan dapat memuluskan tujuan AS di berbagai bidang, di antaranya ekonomi, kesehatan dan politik luar negeri.

Demikian inti bocoran terbaru dari kawat diplomatik antara Duta Besar AS untuk Jakarta kala itu, Cameron Hume, kepada Gedung Putih, yang termuat di laman WikiLeaks, 24 Agustus 2011.

Nama Kedutaan Besar AS di Jakarta kembali muncul setelah lama tenang di situs pembocor rahasia tersebut. Menurut pantauan VIVAnews, terdapat ratusan dokumen Kedubes AS Jakarta yang dibocorkan oleh WikiLeaks.

Dalam kawat bernomor 9JAKARTA1773 tertanggal 23 Oktober 2009, dikatakan pemilihan menteri-menteri kabinet oleh SBY menunjukkan prioritas pemerintah Indonesia dalam memajukan bidang ekonomi, kesehatan lingkungan dan hubungan internasional.

Dalam bidang ekonomi, Kedubes AS di Jakarta menyebutkan beberapa nama yang potensial untuk dijadikan sekutu, yaitu Sri Mulyani, Mari Pangestu, MS Hidayat dan Hatta Rajasa.

Walaupun Hatta dikatakan tidak memiliki catatan dalam reformasi RI, namun kedubes AS menyebutnya sebagai orang dekat SBY, "yang dapat menggunakan kekuasaan politiknya untuk melakukan desakan melalui inisiatif."

Dalam bidang kesehatan, AS menyebutkan nama Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai calon sekutu AS. pemilihan Endang, dokter lulusan Harvard yang pernah bekerja di USAID dan berpengalaman menyelesaikan kasus flu burung, disebut AS sebagai "pertanda baik."

Nama lainnya yang disebut adalah Gusti M. Hatta, yang berpotensi menjadi sekutu AS di bidang lingkungan. Dalam bidang keamanan dan pertahanan, AS menyebut nama Djoko Suyanto dan Purnomo Yusgiantoro. Laporan menyebutkan bahwa nama Djoko Suyanto tidak asing bagi militer AS, karena dia pernah dilatih di pangkalan udara Nellis di negara bagian Nevada.

Di antara para menteri SBY, ada satu menteri yang sangat menarik perhatian AS, yaitu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dia dikatakan berpotensi untuk menjadi sekutu kunci untuk memuluskan hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS. Untuk itulah, Kedubes AS di Jakarta menyerukan Gedung Putih untuk bertindak cepat merebut hati Natalegawa.

"Menghimbau Menteri Luar Negeri Hillary Clinton untuk memberikan selamat kepada Marty Muliana Natalegawa atas posisi barunya, secepatnya," tulis laporan tersebut.
READ MORE - WikiLeaks: Menteri-menteri RI Calon Sekutu AS

Andi Mallarangeng: Jangan Dengar WikiLeaks!

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menilai bocoran data Wikileaks yang diklaim dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia itu tidak benar. Apalagi disebut sejumlah menteri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan calon sekutu Amerika.

"WikiLeaks itu kita tidak tahu sumbernya darimana, jadi tidak perlu dikomentari," kata Andi Mallarangeng usai menghadiri acara Gerakan Pramuka Peduli Lebaran 2011 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 25 Agustus 2011.

Menurut Andi, semua informasi yang dipublikasikan WikiLeaks sangat diragukan keabsahannya. Maka itu, masyarakat diimbau tidak langsung mempercayai informasi yang dikeluarkan WikiLeaks.

"Kabar burung juga bisa masuk. Itu tidak perlu didengar karena tidak benar," ujar mantan juru bicara Presiden SBY ini.

Menurut WikiLeaks, Kedubes AS di Indonesia menyebut sejumlah nama menteri yang pro-Amerika. Menteri-menteri yang layak dijadikan sekutu itu berasal dari berbagai bidang profesi.

Misalnya untuk bidang ekonomi, AS menyebut Sri Mulyani, Mari Pangestu, MS Hidayat dan Hatta Rajasa layak dijadikan sekutu. Bidang kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih.

Nama lainnya yang disebut adalah Gusti M. Hatta, yang berpotensi menjadi sekutu AS di bidang lingkungan. Dalam bidang keamanan dan pertahanan, AS menyebut nama Djoko Suyanto dan Purnomo Yusgiantoro.
READ MORE - Andi Mallarangeng: Jangan Dengar WikiLeaks!

Rabu, 24 Agustus 2011

KNPI Pelopori Lomba Perencanaan Tata Kota

Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ahmad Doli Kurnia mengatakan untuk menjadi seorang pemimpin formal di daerahnya, seseorang harus mempunyai pemahaman atau visi tentang pembangunan kota itu.

"Ketika seseorang ingin menjadi Gubernur, Walikota, atau Bupati, dia harus berbuat apa terhadap daerah yang dia pimpin itu," ujar Doli dalam Malam Anugerah Pemenang Lomba Perencanaan Pembangunan dan Penataan Kota di Gedung JCC, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2011 malam.

Menurut Doli, intelektual publik yang memiliki keahlian di bidang perkotaan sangat diperlukan karena telah terbukti berperan dalam menjaga perkembangan kota. "Contohnya adalah Kota Semarang dengan keberadaan Profesor Eko Budihardjo dari Undip, dan Kota Surabaya dengan keberadaan Profesor Johan Silas," ujarnya.

Namun sayangnya, para ahli perkotaan yang mengambil peran sebagai intelektual publik itu masih minim dan bertolak belakang dengan kebutuhan. "Kita melihat bahwa selama ini proses pemilihan pimpinan di Indonesia hanya melihat dari segi politik sehingga kalau ingin menjadi pemimpin cukup dengan mengangkat pencitraannya saja dan dengan banyak logistik dan uang itu sudah merasa cukup untuk menjadi Gubernur, Walikota, dan Bupati," katanya.

Kehadiran para intelektual publik yang peduli dan punya perhatian pada masalah perkotaan saat ini semakin urgen karena sistem pemilu kepala daerah dan sistem kepartaian yang mengandung banyak kelemahan.

"Bahwa pembangunan dan penataan kota selama ini yang dirasakan itu masih perlu ada peningkatan. Kita tahu persis Jakarta banyak sekali masalah banjir, macet, dan segala macam tetapi kita tidak pernah membuat sesuatu yang melibatkan masyarakat," ujarnya.

Karena itu, KNPI mempelopori lomba perencanaan pembangunan dan penataan kota. Untuk tahun 2011 ini, Juara 1 dipegang oleh Hanifah dan Rino Sinurat dari Bogor melalui karyanya "Penataan Pusat Kota Kecamatan Cigombong: The Last Frontier of Jabodetabek - Punjur."

Juara 2: Healthy Settlement for a Better Quality of Life (RW II, III dan XII Kelurajan Bandaharjo Semarang) oleh Marina Ayu Wulandari dan Ruhaida dari Semarang. Juara 3: Bio-Humanis and Cultural Development Kawasan Sentral Budaya Surakarta (Benteng Vastenderg-Kraton Kasunanan Surakarta-Pasar Gede) oleh Reni Carica Ratriyani dan Indra Maulana dari Surakarta.
READ MORE - KNPI Pelopori Lomba Perencanaan Tata Kota

Mendesak, Perda Tata Ruang Harus Disahkan

Badan Legislasi Daerah DKI Jakarta mendesak pimpinan daerah mempercepat pengesahan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta 2010-2030. Perda tersebut diharapkan dapat disahkan pada akhir Agustus 2011.

"Rencananya rapat pembahasan pertama Raperda RTRW 2010-2030 akan dilakukan oleh gabungan pimpinan dewan Kamis pekan depan," ujar Ketua Badan Legislasi Daerah DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, di Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2011.

Triwisaksana menjelaskan, hal ini sudah dibicarakan dengan seluruh pimpinan daerah agar mempercepat pengesahannya. Sebab, peraturan itu sudah sangat mendesak untuk kebutuhan pelaksanaan pembangunan Jakarta.

"Sudah ada komitmen bila Perda ini akan dibahas dalam rapat gabungan pimpinan dewan," katanya.

Dia mengungkapkan, ada penambahan pasal dan revisi dalam rancangan perda yang disusun eksekutif. Itu terkait hal substansial seperti ruang terbuka hijau (RTH) seluas 30 persen dari total wilayah daerah.

Kemudian, revisi distribusi penduduk dari tingkat provinsi hingga kotamadya yang seimbang untuk memastikan penyebaran penduduk yang merata. Menerapkan kawasan zonasi dan syarat reklamasi yang harus mempertimbangkan secara matang dampaknya terhadap lingkungan.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta, Wiriyatmoko membenarkan komitmen anggota dewan untuk mengesahkan Perda RTRW sebelum Lebaran.

Menurut dia, ada penyajian teknis yang harus mendapatkan penyempurnaan. Dan hal ini merupakan tugas Bappeda DKI untuk menyelesaikan.

Dia menambahkan, dalam pembuatan revisi Perda RTRW, ada tiga proses yang harus dilalui. Pertama, proses teknokrasi yang harus dibahas dengan pakar dan akademisi. Kedua, proses partisipasi berupa pemberian kesempatan pada pemangku kepentingan, dan ketika proses politik yang melibatkan 94 anggota dewan untuk membahasnya secara khusus dengan mengundang para pakar, masyarakat dan media.
READ MORE - Mendesak, Perda Tata Ruang Harus Disahkan

Selasa, 23 Agustus 2011

Ini Dasar Hukum Bagi 6 Proyek Jalan Tol DKI

Rancangan peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2030 telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Setelah melewati dua tahun masa pembahasan, akhirnya Ibukota memiliki rancang bangun yang jelas.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan peraturan daerah ini akan menjadi pedoman pemanfaatan ruang Provinsi DKI Jakarta selama 20 tahun ke depan.

"Selanjutnya, RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030 akan dirinci lebih lanjut dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (Zoning Regulation). Ini mengingat penting dan strategisnya penataan ruang di DKI Jakarta," ujar Fauzi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2011.

Fauzi menjelaskan Perda ini merupakan tahap awal. "Bukan berarti apa yang diputuskan hari ini bisa dijalankan begitu saja. Masih ada tahapan pembuatan Perda Perencanaan Detail dan Peraturan Zonasi yang harus disahkan," ungkapnya.

Dia berharap pengesahan kedua Rencana Perda di atas tidak bernasib sama dengan Perda RTRW, yang memakan waktu lama sebelum disahkan Dewan.
"Kedua raperda ini harus lebih cepat prosesnya, karena kita bisa melangkah dengan pasti dengan kedua aturan ini,"kata dia.

Fauzi menegaskan pengesahan Perda ini bukan berarti akan mengubah komitmen Pemprov DKI atas berbagai kebijakan. Misalnya, moratorium mal tetap akan dipertahankan hingga 2012. Begitu juga dengan pembenahan sistem transportasi sudah tertera dalam rencana induk yang lama.
READ MORE - Ini Dasar Hukum Bagi 6 Proyek Jalan Tol DKI

Menkes: Sopir Angkutan Lebaran Bebas Alkohol

Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, memastikan bahwa sopir-sopir angkutan Lebaran ini akan bebas dari pengaruh alkohol. Hasil pemeriksaan tes urine dan sejenisnya sampai sejauh ini, nihil.

"Ternyata pada waktu pemeriksaan saya tanya nihil semua. Dan pada waktu pemeriksaan itu bersama Polri supaya ada tindakan," kata Endang Rahayu Sedyaningsih usai membesuk Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di RS Medistra, Tebet, Jakarta, Kamis 25 Agustus 2011.

Kendati begitu, Endang mengakui bahwa meski sudah ada pemeriksaan kepada para sopir, kecelakaan masih juga terjadi. Kementerian Kesehatan, kata dia, akan berupaya semaksimal mungkin memberikan tips kepada para awak bus Lebaran untuk beristirahat. "Cuma, apakah berarti kemudian kemungkinan kecelakaan itu tidak ada? Tentu saja ada," ujarnya.

Bagi Endang, istirahat merupakan cara paling praktis untuk membalikkan kondisi sopir.

Karena, kata dia, dengan beristirahat tentu saja akan menurunkan kemungkinan kecelakaan. Sejumlah daerah menggeler tes urine bagi sejumlah awak bus yang akan membawa angkutan Lebaran.

Selain tes urine, petugas juga memeriksa uji kelaikan kendaraan yang akan digunakan mengangkut pemudik. Untuk wilayah Lampung, sampai dengan kemarin atau H-6 baru 50 persen kendaraan yang diuji kelaikan. Sisanya belum.
READ MORE - Menkes: Sopir Angkutan Lebaran Bebas Alkohol

Senin, 22 Agustus 2011

Jakarta Macet Parah, Hindari Jalan Rute Mal

Arus lalulintas di Jakarta beberapa hari ini mengalami macet parah. Kemacetan terutama di jalan-jalan yang menjadi pusat perbelanjaan. Ini akibat, banyaknya orang yang menyerbu pusat perlanjaan menjelang Idul Fitri.

Menurut petugas Traffic Management Center Ditlantas Polda Metro Jaya Brigadir Erwin, dari pantauan, kepadatan kendaraan sudah dimulai beberapa hari lalu. Tepatnya hari Minggu kemarin, kemacetan akibat keluar masuk kendaraan ke pusat perbelanjaan sangat tinggi.

"Minggu lalu di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah cukup padat. Kemudian berimbas pada hari Seninnya. Bahkan, dari pantauan TMC ditemukan beberapa jalan yang sudah sangat padat," ujar Erwin, Kamis 25 Agustus 2011.

Kepadatan juga terjadi di Jalan Gatot Subroto, depan Plaza Semanggi. Kemudian Jalan Prof Dr Satrio tepatnya di Mal Ambasador dan Jalan Pejaten, Jakarta Selatan.

Dikatakan Erwin, hari libur rupanya banyak dimanfaatkan warga Jakarta untuk berbelanja. "Kami rasa mereka memanfaatkan pekan ini untuk berbelanja, karena pekan depan banyak masyarakat sudah mudik," katanya.

Untuk mengantisipasi kemacetan, polisi telah menyiapkan beberapa personel untuk mengatur lalulintas. Selain itu, petugas juga telah disebar di beberapa pusat perbelanjaan yang menjadi sumber kepadatan. Namun, dia mengklaim pihaknya sudah bisa mengendalikan kepadatan yang terjadi kemarin.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Stefanus Ridwan mengakui adanya peningkatan kepadatan pusat perbelanjaan yang terjadi sejak dua hari lalu. Menurut dia, ramainya pusat belanja juga dipicu oleh banyaknya diskon yang ditawarkan pusat perbelanjaan.

"Dalam Lebaran kali ini, kami memang menargetkan adanya peningkatan pendapatan sekitar 10% dari hari biasa. Karena, bila dilihat, Lebaran kali ini memang jatuh pada tanggal muda sehingga masyarakat pasti akan lebih konsumtif. Kami optimis pasti akan mengalami peningkatan pendapatan," tandasnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan beberapa faktor pendukung untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung. Seperti masalah pengamanan, pengelola mal sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian. Dia memperkirakan, lonjakan pengunjung akan mencapai puncaknya pada H-2.

Sedangkan untuk mengatasi kemacetan, asosiasi mengimbau kepada seluruh pengunjung untuk memarkirkan kendaraannya di dalam area pusat perbelanjaan. Selain untuk ketertiban, itu juga untuk keamanan pengunjung.

"Kami imbau bagi pengunjung yang membawa kendaraan bisa memarkirkan kendaraannya di tempat resmi, bukan di parkiran liar," kata dia.
READ MORE - Jakarta Macet Parah, Hindari Jalan Rute Mal

Bawa Shabu, Ahli Kimia Iran Dibekuk Polda

Aparat Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap jaringan pengedar narkoba internasional yang melibatkan Warga Negara Iran. Salah satu anggota sindikat merupakan ahli kimia yang berprofesi sebagai pembuat Shabu.

Menurut Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Nugroho Aji Wijayanto, petugas menangkap tiga tersangka Warga Negara Iran, yakni MA, MDZ dan SK di Hotel Oasis Amir Jalan Senen Raya Kav. 135-137, Jakarta Pusat, Jumat 8 Juli 2011.

Polisi menduga tersangka menyelundupkan shabu dengan cara ditelan dari Iran menuju Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Tersangka MA mengaku membuat shabu itu di Iran, karena dia berprofesi sebagai ahli kimia," kata Nugroho.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 1 kilogram shabu, 159 butir kapsul pembungkus yang sudah dipakai, tiga unit telepon selular, tiga paspor dan satu buku petunjuk pembuatan shabu. "Sindikat ini sebelumnya pernah berhasil lolos menyelundupkan shabu dan menjualnya di kawasan Jakarta Barat. Tapi saat penyelundupan kedua, kami berhasil amankan," tegas dia.

Para tersangka dikenakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup atau pidana penjara paling singkat lima tahun atau paling lama 20 tahun.
READ MORE - Bawa Shabu, Ahli Kimia Iran Dibekuk Polda

Minggu, 21 Agustus 2011

Ayah Jualan Narkoba Sambil Gendong Bayi

Agar tidak mudah diketahui, seorang lelaki bandar narkoba selalu membawa anaknya saat melakukan transaksi. Tak hanya itu, dia juga selalu menyimpan narkoba di dalam mulutnya.

AMS alias AR (37) ditangkap saat akan bertransaksi dengan calon pembeli di lapangan patung kuda, Perumahan Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Saat ditangkap tersangka juga mengajak anaknya yang baru berusia 2,5 tahun, untuk nonton pertunjukan pesawat aero-modelling di sekitar lapangan patung kuda.

"Selalu menyimpan heroin di dalam mulut dan ketika mau ditangkap, barang itu ditelan untuk menghilangkan jejak," ujar Kapolresta Bekasi Kota, Komisaris Besar Imam Sugianto, di Bekasi, Selasa 19 Juli 2011.

Tersangka AMS yang sudah menjalankan profesinya sebagai pengedar heroin selama tiga bulan, ketika disergap petugas satuan narkoba, menelan tiga paket kecil heroin.

Heroin itu dibungkus plastik warna hitam. Dan untuk mengeluarkan barang bukti dari perut AMS, polisi membawa tersangka ke Rumah Sakit Citra Harapan Indah. Harus menunggu 24 jam untuk mengeluarkan barang haram itu.

AMS memang sudah menjadi target operasi polisi. Tapi dia mampu menipu petugas karena selalu membawa anaknya yang masih bayi saat sedang bertransksi.

"Heroin itu diakui dapat dari Petrus warga Tambun Kabupaten Bekasi, yang kini masih DPO," tambah Imam.

Tersangka AMS yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ketoprak mengaku nekat menjadi pengedar heroin karena tergiur penghasilan yang besar.

"Keluarga tak tahu kalau saya jual narkoba," tuturnya.

Tersangka AMS yang kini ditahan di Mapolresta Bekasi Kota akan dikenakan pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman diatas lima tahun penjara.

Selain menangkap AMS Satuan Narkoba Polresta Bekasi Kota, sejak 27 Juni 2011 hingga 16 Juli 2011 dalam operasi Nila Jaya, juga berhasil menangkap 37 tersangka kasus narkoba berbagai jenis, satu tersangka yang diamankan merupakan perempuan.

Barang-bukti yang diamankan diantaranya ganja sebanyak 224 kilogram lebih, heroin 1 gram dan shabu-shabu 8 gram. Barang haram itu harganya jika ditotal mencapai Rp673 juta. (Laporan: Erik Hamzah| Bekasi, umi)
READ MORE - Ayah Jualan Narkoba Sambil Gendong Bayi

Razia Narkoba di Rutan Cirebon Nihil, Bocor?

Untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika di dalam rutan, sebanyak 200 personel gabungan dari Polres Cirebon Kota dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Cirebon dikerahkan ke Rutan kelas 1 Cirebon Jl Sisingamangaraja, Kota Cirebon | Baca juga tentang Berita Terbaru Indonesia.

Pasukan yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Cirebon Kota, Kompol Alferd Ramses Sianipar merazia narkoba di dalam lapas. Sebanyak 445 orang warga binaan rutan diperiksa. Mereka juga diwajibkan mengikuti tes urine.

Namun, razia yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu tidak membuahkan hasil. Sebagian petugas yang harus menunggu setengah jam sebelum masuk ke rutan menduga, informasi telah bocor di kalangan napi.

Usai operasi, Kabag Ops Polres Cirebon Kota Kompol Alferd Ramses Sianipar mengatakan, bahwa razia tersebut akan digelar secara rutin. "Razia hari ini tidak ditemukan adanya barang terlarang dan narkotika. Serta dari pemeriksaan urine juga tidak ditemukan adanya warga binaan yang terindikasi menggunakan narkotika jenis apapun," jelas dia, Senin 25 Juli 2011.

Di tempat yang sama Kepala Rutan kelas 1 Cirebon, Zaenal Arifin mengakui hari sebelumnya pihaknya menemukan beberapa alat hisap narkoba.

"Hari Sabtu kemarin kami menemukan barang berupa sejenis alat hisap narkoba di lantai kamar tahanan. Namun kami belum mengetahui siapa pemilik barang tersebut," kata dia, seraya menambahkan penjagaan di pintu masuk Rutan akan lebih diperketat.
READ MORE - Razia Narkoba di Rutan Cirebon Nihil, Bocor?